Site icon Universitas Sekolah Tinggi Teknik Qomaruddin

Hubungan Virus Influenza A H9N2 Indonesia-Vietnam

Virus Influenza A

Virus Influenza A

Virus Influenza A H9N2 tidak mengenal batas negara. Untuk memahami bagaimana virus ini menyebar di Asia Tenggara, ilmuwan menggunakan alat yang disebut analisis Filogenetik. Analisis ini pada dasarnya adalah studi tentang sejarah evolusi virus, menggunakan sekuens genetik mereka untuk membangun “pohon keluarga” (filogenetic tree). Pohon ini menunjukkan seberapa dekat hubungan genetik antara satu Subtipe H9 yang ditemukan di Indonesia dengan yang ditemukan di negara lain. Pengetahuan ini sangat penting untuk melacak sumber infeksi dan mengendalikan penyebaran regional penyakit.

Menghubungkan Virus Influenza A Indonesia dan Vietnam

Dalam studi mengenai isolat H9N2 di Indonesia, salah satu temuan paling signifikan adalah hasil sekuensing gen Hemaglutinin (HA) dari isolat tahun 2017. Analisis Filogenetik menunjukkan bahwa virus ini berada dalam satu kelompok genetik yang sama dengan isolat yang berasal dari Vietnam. Kedekatan genetik ini menunjukkan bahwa virus H9N2 yang beredar di peternakan Indonesia mungkin memiliki asal usul yang sama atau merupakan bagian dari jalur penyebaran regional yang sama di Asia Tenggara.

Implikasi Penyebaran Regional dan Perdagangan Unggas

Hubungan genetik antara virus Indonesia dan Vietnam menunjukkan pentingnya pengawasan kesehatan hewan lintas batas. Pergerakan unggas, produk unggas, atau bahkan migrasi burung liar dapat menjadi sarana penyebaran Virus Influenza A H9N2. Jika virus di suatu negara memiliki kesamaan genetik dengan negara tetangga, ini menunjukkan bahwa strategi pengendalian penyakit harus dikoordinasikan di tingkat Asia Tenggara untuk mencegah re-introduksi atau penyebaran galur virus yang sama. Fokus pada kesehatan hewan di kawasan ini adalah kunci untuk menjamin keamanan pangan.

Pengawasan Subtipe H9 untuk Keamanan Pangan dan Kesehatan Global

Pengawasan terhadap Subtipe H9 adalah bagian penting dari strategi keamanan pangan. Meskipun H9N2 terutama merusak produksi telur, ia juga menjadi ‘batu loncatan’ untuk reassortment dengan virus lain yang lebih berbahaya. Dengan melacak evolusi genetik virus melalui Filogenetik dan membandingkannya dengan galur global, para ahli dapat mengantisipasi mutasi berbahaya dan menyiapkan vaksin yang paling sesuai. Kesimpulan bahwa virus Indonesia serumpun dengan Vietnam menegaskan bahwa ancaman Virus Influenza A memerlukan pendekatan kolektif dan regional.

Exit mobile version